Duka Latihan Nari

Senin, 17 Mei 2010

    Rencananya pada hari itu aku, adek, mbak, chici, dila dan ami bakal latihan nari di taman Budaya. Tapi, berhubung nggak ada tempat yang bisa dipakai, maka dari itu hari itu kami nggak jadi latihan.

Selasa, 18 Mei 2010

     Hari itu adalah hari pertama kami latihan dan hari pertama kami bertatap muka dengan sang pelatih. Awalnya kami ragu mau nari apaan, tapi berhubung  kebetulan di sana ada anak ipa 6 yang juga latihan nari, kami juga tertarik buat nari tarian daerah yang sama dengan mereka. klo mereka tari "cewang" maka kami tari "Payung" . Sepulangnya kami dari tempat latihan nari, tiba-tiba saja kami dapat informasi bahwa mami "guru kesenia" kami melarang untuk menggunakan tarian setempat. Yah... Gagal deh latihan hari itu.

Rabu, 19 Mei 2010

    Hari ini adalah hari pertama kami latihan nari yang sesungguhnya. Yah... walaupun pelajaran yang kami dapatkan baru gerakan dasar, tak apalah!
    Latihan hari itu agak sedikit kacau, sebab teman aku si Dila selalu aja bikin masalah!

Kamis, 20 mei 2010

    Nah! hari itu, kita memulai latihan tari yang sebenarnya! selain itu, pelatih kami mulai berulah. Janjinya mau ngelatih kami jam 2 tapi setelah ditunggu-tunggu, jam 4 kami baru mulai latihan. Dan itu sebentar lagi! gara2 kakak itu sok sibuk!
    kalau dilihat-lihat dari hasil latihan kami hari itu, sepertinya aku dan Dea selalu kebagian gerakan paling susah deh selain itu kami dapat posisi paling depan terus! nggak enak banget deh!

Jum'at, 21 mei 2010

    Hari itu kami dibikin kesal sama pelatih kami. Kenapa? sebab dia janji sama kami bakal latihan sekita jam 2 siang. tapi.... Udah hampir jam setengah 6 kami baru mulai latihan. Kampret banget nggak tuh! pakai acara sok gladi bersih lagi! Tapi, yang bikin kami kesal, kakak itu nggak pula ngasih informasi sebelumnya kepada kami. Padahal kami dah berusaha menghubungi dia.
    Akhirnya dengan perasaan jengkel kami pun latihan!

Sabtu, 22 mei 2010

    Hari itu adalah hari terakhir kami latihan. Berhubung satu dan lain hal, latihan kami yang rencananya bakal dimulai pukul 14.00 wib terpaksa kami pending dulu sampai pukul 17.00 wib.  Sebenarnya yang bikin kami takut adalah Sampai pada hari itu, kami masih belum mengenal musik tari, dan kami juga belum tahu seperti apa kostum kami. selain itu, gerakan yang dia berikan baru SETENGAH!

     Setiba kami disana tepatnya pukul 17.00 wib. Ternyata pelatih kami juga belum juga datang. Sampai pukul 20.00 kami menunggu disana (Taman Budaya). Sampai akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Dan Melancarkan Rencana SKS kami. Jujur, hari itu aku kesel banget sama tuh pelatih. Dasar Pelatih tak punya hati. Rela kami nunggu dia sampai malam, tapi balasannya seperti itu. Manusia macam apa dia?. Padahal sejak pukul 13.00 kami berusaha tuk menghubungi dia. Namun, tak satupun telephone kami yang dia angkat, dan tak satu SMS pun yang dia balas.

Mau tau apa yang terjadi selanjutnya? 

Mau tau bagaimana nasib tari kami?

Mau tau bagaimana perjuangan kami untuk tampil pada hari minggunya?

TUNGGU POSTING SELANJUTNYA....

To Be Continued...    

Kelengkapan tugas TIK

  Posting ini aku buat untuk kelengkapan tugas TIK yaitu "Identitas"

Nama : Fadillah
Panggilan : Dila, Linglung, Bundo dan lain-lain!
TeTaLa : Padang, 14 juli 1993
Hobi : Samapi saat sekarang ini aku masih belum punya hobi yang jelas.
Cita-cita : sama seperti hobi! masih belum bisa di teliti.
Kelas : Sampai saat ini Alhamdulillah aku masih di terima di kelas XI IPA 5

selesai

Satpam!

        kemarin, pulang olahraga. Aku ikut si mbak dan chici belanja untuk bahan praktek mulok mereka. Berhubung masakan yang akan mereka masak itu makanan luar ( bukan asli Indonesia ), Jadi kami terpaksa membeli bahan-bahan tersebut di supermarket. Tepatnya di salahsatu supermarket tebesar di kota ini.

        Kami bertiga sudah tahu bahwa anak2 berseragam sekolah dilarang untuk masuk kedalamnya. Namun, dengan nekat kami berani-beraninya masuk ke tempat tersebut. Sebagai anak yang taat akan peraturan. Terlebih dahulu, kami meminta izin kepada para satpam-satpam yang ada disana. Dengan mental sedikit cetek, kami merasa agak sedikit di permainkan. Namun, pada akhirnya kami diperbolehkan masuk dengan syarat : kami harus memberikan KTP (Kartu Tanda Pelajar) kami untuk sementara kepada mereka. Berhubung  si mbak nggak bawa KTP, Terpaksa aku dan chici menggadaikan KTP kami tuk sementara waktu.

       Sesampainya di dalam, kami menemukan sosok teman2 kami yang kebetulan juga belanja untuk kebutuhan yang sama. Dan ternyata mereka masuk kesitu dengan mudahnya, tanpa keribetan seperti kami. (Hanjrit dah! percuma kami nge-lakuin itu semua). Pulangya kami marah2in tuh satpam dan meminta kembali KTP kami secara paksa!

Tampilan baru

     Jujur, saya kesal dengan segala pembaharuan ini! sebab sudah hampir 9 bulan saya berkiprah di dunia blog ini. Baru kali ini saya menemukan masalah dalam blog saya. Dimulai dari alamat URLnya yang tidak bisa di buka sampai kepada hal-hal lainnya.

      Dan ini tentunya membuat saya berusaha lebih keras lagi untukmengubah segala sesuatunya. ulai dari URL baru, nama tampilan baru, merubah ini dan juga merubah itu! argh..............@&#$^&#%^#%^ Kesal!

Sistem Kancing Gemerincing

     Sistem kancing gemerincing ini adalah salah satu system dari guru PL ku. Tepatnya pada pelajaran “Matematika”. Sistem ini adalah salah satu cara belajar terbaru dimana kalasku XI IPA 5 dan kelas XI IPA 6 yang jadi kelinci percobaan system ini. (Lagi-lagi jadi kelinci percobaan). Ini bukan yang pertama kalinya, dimana kelas aku jadi kelinci percobaan. Sebab Pada awal semester 2 yang lalu, kelas aku juga jadi kelinci percobaan untuk system belajar baru. Yaitu system “Pasangan” dimana setiap anak di posisikan untuk duduk berpasang-pasangan agar mereka dapat membantu satu sama lain.

Kembali ke topic. Apa itu system “Kancing Gemerincing”?
Sistem ini adalah system dimana kami sekelas yang berisi 40 anak di bagi dalam 10 kelompok. Dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Setelah guru kami selesai menerangkan perjaran berikut contoh, Kami yang telah duduk berkelompok, akan di beri beberapa soal serta di beri 3 buah kancing yang berbeda tiap anaknya. Dan setiap anak wajib mengisi soal tersebut, dimana tiap satu anak mengerjakan satu soal. Setelah soal itu selesai, Maka kami yang menyelesaikan soal itu harus menyerahkan kancing kami dan mengumpulkannya di tengah-tengah.

Aku dan teman kelompokku yang sungguh kurang paham dengan system ini, malah menjadikan kancing tersebut mainan. Di jadikan dadu lah, kucing,kucinglah dan banyak sebagainya.

Tapi jujur, system ini sangat efektif dan menyenangkan. Sebab setelah kami selesai mengerjakan tugas kelompok kami, Kami akan di uji lagi di depan kelas. Dan yang serunya, bagi anak yang berhasil mempresentasikan tugasnya dengan baik, dia akan mendapatkan hadiah menarik. Ada yang dapat coklat, ada juga yang dapat pena. Pokoknya macam-macam lah! Dan berkat adanya hadiah ini, kelasku jadi aktif berusaha untuk menjadi yang terbaik.

“Hidup Kancing gemerincing”