RSS
Wecome to my Blog, enjoy reading :)

Pages

Visitors

Selasa, 27 Oktober 2009

Hari Itu Telah Terlupakan

Pagi ini, seperti biasa. Aku bangun, jam 6 aku mandi, jam setengah 7 aku berangkat sekolah. Tapi ketika aku bangun dari tidurku aku merasa ada sesuatu yang telah terlupakan olehku. Entah apa itu, tapi tak ku pedulikan. Ketika aku selesai mandi aku kekamar untuk memasang baju dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah. Seperti biasa aku menyetel radio dikamarku sembari aku mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Disela-sela aku mempersiapkan diri ke sekolah, terdengar olehku suara sipenyiar radio. Mereka bercakap-cakap tentang hari ini, sembari membangunkan para SushiMitra dari alam mimpi mereka.


Mendengar mereka bercakap-cakap, nyatalah olehku bahwa aku lupa akan hari ini yaitu hari "SUMPAH PEMUDA". Hari sumpah pemuda ini aku defenisikan sendiri sebagai hari dimana para pemuda Indonesia pada masa itu "menyingsingkan lengan baju"( bahasa kiasannya ) untuk meraih impian mereka, yakni memajukan negara kita Negara Republik Indonesia baik dimasa itu maupun untuk masa yang akan datang dan mengaku Berbangsa dan Bernegara satu yaitu Indonesia.

Adapun isi dari sumpah pemuda itu sendiri adalah sebagai berikut :

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928
Nb: Teks ini diambil dari sini 

Tapi...... pada masa sekarang ini, Sumpah Pemuda ini hanya akan menjadi sebuah buku usang yang telah menguning dan susah sekali untuk dibaca oleh para pemuda zaman sekarang. Banyak para pemuda Indonesia yang tidak peduli makna dalam yang terkandung dari sumpah pemuda ini, bahkan para pemuda tersebut tidak tahu sama sekali tentang peristiwa sumpah pemuda ini. Kebanyakan mereka menganggap sumpah pemuda ini adalah sebagai pelengkap kurikulum dalam mata pelajaran SEJARAH.


Sungguh ironis sekali, sebab negara ini sesungguhnya membutuhkan pemuda-pemuda yang cekatan yang nantinya akan menjadi penerus bangsa yang permai ini. Tapi..... para pemuda yang seperti itu sungguh susah dicari di zaman ini. Adapun itu, paling hanya segelintir pemuda yang masih memiliki rasa Nasionalisme yang tinggi terhadap bangsanya.

Kalau kita coba bandingkan pemuda masa lalu dengan pemuda zaman sekarang, nyatalah bagi kita bahwa perbandingannya sangatlah jauh. Pemuda dulu adalah pemuda yang peduli akan bangsanya dan rela mengorbankan jiwa dan raga mereka hanya untuk melihat Indonesia merdeka. Sedangkan sekarang, dimana kita tidak perlu berperang dengan para penjajah, kita justru tidak mampu mewujudkan cita-cita bangsa kita karena ketidak pedulian kita akan bangsa ini.

Untuk itu Aku sebagai salah satu pemuda yang sebenarnya pemudi ini mengajak para teman-teman bloger untuk tetap bersemangat menempuh masa yang akan datang dan mewujudkan cita-cita negara kita yaitu menjadikan indonesia sebagai salah satu negara yang di akui oleh dunia akan budaya dan apa-apa yang ada didalamnya. Karena perjalanan kita (para pemuda) masih panjang KAWAN. Dan masih banyak yang bisa kita lakukan untuk Indonesia...!

MAJU.... PARA PEMUDA INDONESIA....!



9 komentar:

Anonim mengatakan...

Pemuda jaman dulu memang tampaknya lebih berkualitas dan lebih bertanggungjawab. Kakau dibandingkan dengan pemuda jaman sekarang, mereka yang katanya mahasiswa itu, muncul dalam berita kok tawuran melulu. demo juga ricuh melulu...malu deh, dengan para pemuda gigih jaman dulu...

Nice posting...

salam,
nana

Ojak mengatakan...

keren tu
membangkitkan rasa nasionalisme gw

Ismi Humairo mengatakan...

salam kenal.........
hidup pemuda Indonesia...

Komova706 mengatakan...

Keterbatasan dan kesulitan biasanya melahirkan keluarbiasaan.Anak2 sekarang sudah dimanjakan dg kemudahan2 dlm hidupnya. Mereka akhirnya jadi org biasa2 saja

zulhaq mengatakan...

betapa malunya gw kemarin itu
ketika di suruh melafalkan sumpah pemuda
sukses gak bisa melafalkan dengan benar hikzzzz

aurora mengatakan...

akhirnya si dila mengeluarkan kemampuan menulis opininya yang luar biasa... keren dil! begitu menyeret kita ke sebuah realita, dimana sumpah pemuda hanyalah sebagai benda antik yang tak pernah digubris. cuma sebagai pelengkap saja...

NB: boleh kan? aku pajang tulisan ini di langittimur yah?? ntar aku cantumkan link kamu deh.... eh, tunggu! berhubung soempah pemoeda sudah lewat, tahun depan aja yah... hihihihi

vizon mengatakan...

kunjungan balik nih... apa kabar gadis malang? (duh, gak enak banget manggilnya). tapi tuh si arif dah ngasi bocoran, hehehe... hai Dila... :D

Sejarah memang merupakan rekaman kisaha masa lalu. Tapi, ia hanya akan menjadi catatan-catatan tak berarti semata, bila dipandang sebagai rekaman masa lalu itu saja. Ia akan bermakna bila kita dapat menginterpretasikannya dalam kekinian kita.

Sumpah Pemuda adalah cerita masa lalu. Ia telah lewat. Namun, spirit yang dikandungnya harus terus kita lestarikan dan jaga... Oleh siapa? oleh kita, generasi selanjutnya...

Tetap semangat ya Dil... :D

Jingga mengatakan...

@nanaharmanto : maksih kak... salam kenal juga ya...!

@ziq zaq : bener tuh?

@ ismi humairo : slam kenal juag kak..!

@akhlis : ya.. mungkin begitulah bang gara2 dah dimanjakan mereka mikir lebih baik jalani hidup yang biasa aja

@ zulhaq : aduh bang... kasihan aku... tapi kita sama aja kok aku juga kurang hafal.. hehehe

@ aurora : klo soal pajang di langittimur boleh2 aja kok...!

@ vizon: kabar aku baik2 aja uda. memang walaupun sumpah pemuda adlah cerita lama tapi seenggaknya kita yang masih muda ini harus tetap mengingat dan melestarikannya

myawbalang mengatakan...

sumpah pemuda ya...hebat..kecil kecil begini sudah bisa memaknai arti dari sumpah pemuda....oia siapa hayo anggota kongres pemuda 1928 yang paling muda????...klo bisa jawab berarti dila berhak menjadi pemuda/i harapan bangsa....atau jika salah jadi pemuda/i copy paste?:-)

Posting Komentar

MUSIK

 
Copyright 2009 Selamat bersantai di Pondok saya Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Ezwpthemes